Radio Dalam

-
Author : sella multia

Kelas 2 smk adalah saat-saatnya gue PKL, yaps taggal 17 November 2015 gue nyari tempat PKL, berhubung gue dijurusan multimedia, gue cari perusahaan penyiaran gitu. tepatnya di selasa siang yang kamv*rt. Disitu gue nggak tau mau kemana, gue binggung mau nyari tempat PKL dimana. Semua perusahaan penuh sist, terpaksa gue ke blok-m. Karena dengerin kata temen gue yang sesat ini. Kata dia di blok-m banyak stasiun radio. Dengan penuh keyakinan akan dapat tempat PKL yang diimpikan. Sampai di flyofer bayoran, pikiran gue mentok sampe disitu coeg:'v gue Ga tau jalan karena keseringan naik metromini. Gue nanya ketemen gue yang gue bonceng itu, namanya tini.
"tin, kemana lagi nih ? "
"ke blok-m kan sel?"
"iya lewat mana? Belok kiri apa kanan?"
"Naek motor aja gue Ga bisa, apalagi tau jalanan. Jalanan kan luas sel,                  ngak mungkin gue hafal. Pilsdech"
Akhirnya setelah percakapan yang ga penting itu selesai, gue coba Tanya ke tukang rokok.
"mas, blok m dimana ya?"
"di depan tuh, ikutin jalan aja neng"
"oh iyaudah, makasih ya mas,"
" lhoo ngak sekalian beli rokomya neng?"
"ROKOK NDAS MU! " temen gue nyeletuk dari belakan
Tanpa  ancang ancang(?) gue langsung ngebut, takut di lemparin puntung rokok.Setelah lama gue muter muter ngak jelas akhirnya gue ketemu! Horee..!! blok-m aku padamu;* tapi kok ga Ada terminal metro nya?  Biasanya kan Ada. Terus kok texture nya elite(?) biasanya kan rada kotor..Wait... blok-m square or blok-m plaza? Njir gue lupa nanya temen di blok-m plaza apa square. 
Tapi tak jauh mata memandang, terlihat papan yang indah menawan(?) berdiri di prapatan pinggir jalan. Bertuliskan "RADIO DALAM ±50 M " dengan wajah sumeringah gue nanya bapak-bapak yang tepat berada di bawah papan,
"pak, stasiun radio yang deket dari sini dimanan ya?"
" gatau deh "(dalem hati) kan dia diri disitu, orang mah  kasih tau kek arahnya!
"kalo radio dalam?" 
Tiba-tiba terdengar suara motor yang Ga kuku Ga nana(gak kuat gak nahan) bersumber dari bengkel di sebrang jalan gangguin gue lagi bercengkrama.
BREMMMMMMM!!!!!!!!!!!!
"oh itumah belok kiri neng, ikutin jalan terus nyampe di prapatan 4 lampu merah belok kiri rada kekanan, terus di lampu merah kedua belok lagi. Nanti Tanya aja orang disana."
BREMMMMM!! BREMMM!!!!!!
"apa pak saya ngak denger?"
"ulangin lagi pak" pinta Tini
"jadi..." bapak itu melanjutan pembicaraan
BREMMMMM!!!!!! NGENGGG!!!
"ikutin jalan terus nyampe di prapatan 4 lampu merah belok kiri rada kekanan, terus di lampu merah kedua belok lagi. Nanti Tanya aja orang disana"
BREMMMMM!!! NGENGGG!!!!BREMMMMM!!!!!! NGENGGG!!!!
"Anj*r juga tuh bengkel, minta di bakar kali" ucap tini
"pak? Saya Ga denger?" ucap gue
"IKUTI ARAH ANGIN AJA NENG! CAPE SAYA! CAPE!:")"
Terlihat muka bapak itu memerah, mungkin dia malu ngomong sama cecan (cewe cantik) kaya gue Dan tiny gitu, but wait.. Tangannya dikepel kepel gitu guys. Keluar asep juga lama lama palanya dia. Waduh, ngeri ugha (juga):( Tanpa basa-basi, tanpa start jongkok ataupun berdiri. kita brb meninggalkan TKP(?), takutnya dia meledak.Gue belok kiri aja, kata bapak yang tadi kan belok kiri. Setelah itu bodohnya gue sama tini ngikutin arah angin.
 Ngenesnya kita, terdampar di blok-m. Ngak elite banget kan? Huftt. Setelah berjam-jam terbuang sia-sia, gue memutuskan untuk menayakan tukang es cendol yang lagi ngipas-ngipasin ket*ek nya pake topi.Tanya engga ya? Gue masih labil, gue takut kejadiannya sama kaya sebelumnya.Oke, gue mutusin/? Btw gue pan Jones #ralat gue memilih  untuk bertanya. 
Gue parkirin motor di pinggir jalanm agak jauh sih dari kakek cendol itu. Langkah demi langkah ku dekati kakek tukang es cendol itu, pelahan dia senyum sama gue Dan tini. Pas udah tinggal beberapa langkah lagi, dia salting. Kira-kira 5 langkah lagi, dia malah cekikikan. Gue heran dia ayan, sumpah. Aneh banget tuh kakek,
"Lu serius mau Tanya tuh kakek tin?"
"iyalah, disepanjang jalan ini cuma dia yang mangkal disini. Udahlah ayok."
"tin.. Tinnn.." gue gemeteran"tin.. Gue takut tuh kakek pedofil. Masa ngeliatin kita salting gitu"
"suee Lu, jangan nething dulu."
"kancing baju Lu kali tin kebuka? Kok dia makin jadi gitu"
"an*jer, rapet nih baju gue!"
"hehe, iyaiya maap"
Setelah dihadapan kakek cendol
"mau beli apa de?" kakek itu mengeluarkan senyum ketamvanny
"dari siang ga ada yang beli de, siapa tau kamu penglarisnya de" lanjutnya
"ehhh......."
"saya beli satu  ya kek " ucap gue
"eh, sel kita kan cuma mau nanya" bisik tini
"gapapa, Lu aus juga kan?"
"iyasih.. Hehe"
"kek, dimana ya radio dalam?"
"yang berapa? 1,2 apa 9 ? " ucap kakek
"Ga tau kek"
"kalo radio dalamnya belok aja di lampu merah yang kedua"
"oh gitu ya kek, ayo sell, langsung aja kita kesono"
"yuk" sambil meminum es cendol.
"makasih ya kek"
Gue sama titin langsung lari kemotor.
"eh? Uangnya dek? DEK?!?? SINI DULU BAYAR!?!?"
Sementara itu di lain arah ~
"Eh ngapain tuh kakek ngejar kita? Benerkan yang gue fikir! Pasti itu king of            pedofil" ucap gue
"ayooo jalan! Gue takutt"
BREMMMMMM!!
Tuh kakek masih ngejar gue, yaudah gue ngebut aja. Saat setangah perjalanan, gue baru inget sesuatu.
“ma*mpuk gue lupa!”
“Apaan sel?” Tanya tini
“Bayar si kakek cendol.”
“Pantesan dia ngejar kita”
Yasudah, kita akan membayarnya pas udah dapat tempat PKL aja,
Penjalanan ini serasa jauh sekali, seperti pergi ke barat untuk mencari kitab suci. Jauh, banyak rintangan dan cobaannya. Kita saat itu udah kaya musyafir, padahal gue tinggal di Jakarta. Tapi, tempat kaya gini aja gue sampe nyasar. Bareng tini si cewe keva*rat lagi. coba kalo nyasarnnya sama G-Dragon (big bang), atau sama mondy (yang disinetron anak gelandangan*eh) atau sama cogan (cowo ganteng) lainnya deh. Gue jabanin dah ampe subuh juga kagak ngapa.
Sesaat gue istirahat dan merenenung sama manusia setengah cabe.
“Ini semua salah gue,” ucap gue
“Iya ini salah Lu”
“Bukan ini salah kita berdua. Kenapa kita dengerin si putri suru ke blok-m.”
“Bukan, ini salah Lu doang. Ngak tau jalan”
“Lu juga gatau jalan kamvr*t”
“Eh, ini ya lampu merah yang kedua.”
Ucap tini melihat ke atas setelah gue telusuri dengan hikmat, ternyata disitu adalah daerah. Iya hanya daerah doang, ngak ada stasiun radionya.
Di tiap gang Ada tulisan
"JL.RADIO DALAM 1"
"JL. RADIO DALAM 2"
"JL.RADIO DALAM 4"
Dan seterusnya gue kita itu stasiun radio!! Jadi seharian kita berpetualang mencari jalan, bukan stasiun radio. Kamvr*t emang. Da*fuk bener nih hari. Karena si tini ngak bisa nyetirin motor, seharian gue yang nyetir dan alhasil tangan gue jadi keriting begini.sebelum pulang gue bayar dulu tukang cendol yang malang
-THE END-
*maaf ya kalo kata-katanya kurang enak"
*nama teman gue di samarkan , takutnya dia tersungging*

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diambang Kematian

-
Kematian dapat mengintai dimana-mana, maka ingatlah Allah سبحانه و تعالى, dan bertaubatlah. Sekedar sharing aja ya. Pertama kali saya kerja, itu dari jakarta selatan ke jakarta barat. Jadi dari ujung ke ujung. Hari pertama saya pulang kerja jam 6, perkiraan sampai rumah jam 8. Tapi karena saya ketiduran waktu di busway PIK-monas jadi malah sampai PIK pukul delapan malam. Subhanallah, saya nggak ngerti kenapa bisa di PIK, karena dari halte bandengan itu hanya satu arah, dan saya kira busway itu menuju monas, ternyata tidak-_-. Disitu saya naik busway yg sama lagi untuk menuju monas. Tapi khawatir saya tertidur lagi, jadi saya turun di halte fatahillah untuk shalat, di sekitar kotu. Setelah itu saya jalan menuju halte kota, tapi saat di jalan raya saya melihat pawai obor. Ramai dan lama sekalii. Saya khawatir kehabisan busway Kota-blok m. Karena saya lihat jam sudah menunjukan pukul 21.00, saya menunggu sekitar set...
Baca selengkapnya

Kosa kata b.arab yang perlu diketahui

-
Bismillahirrohmaanirrohiim Belajar yuuk.. *1. Akh* (saudara pria 1 orang) *2. Akhi* (saudaraku pria 1 orang) *3. Ukht* (saudari perempuan 1 org) *4. Ukhti* (saudariku perempuan 1 org) *5. Ikhwan/ikhwah* (saudara pria banyak) *6. Akhawat* (bukan akhwat, saudari perempuan banyak) *7. Ana* (saya, dalam bahasa Betawi digunakan ane) *8. Anta* (Anda, untuk laki-laki. Dalam bahasa Betawi digunakan ente) *9. Anti* (Anda, untuk perempuan) *10. Antum* (Kalian, untuk laki-laki banyak. Tapi kata ini sering juga digunakan untuk Anda (1 laki-laki), dalam rangka penghormatan). Misalnya ketika berbicara kepada yang lebih tua atau dihormati, digunakan kata Antum meskipun orangnya satu. *11. Jazaakallah khairan* (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, untuk saudara laki-laki 1 orang). *12. Jazakumullah khairan* (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, untuk laki-laki banyak, bisa juga digunakan untuk campur laki-laki dan perempuan banyak) *13. Jazaakillah* (perempuan 1 orang) *14. Wa i...
Baca selengkapnya

PUASA SEJATI

-
Dikisahkan pada suatu hari Imam Ahmad Ibnu Hanbal rahimahullāh sedang berpuasa. Menjelang berbuka dengan 2 potong roti kering, datanglah seorang pengemis ke rumah beliau untuk meminta-minta. Imam Ahmad merasa iba dengan pengemis tersebut. Apa yang dilakukan oleh Imam Ahmad? Ternyata 2 potong roti kering yang beliau siapkan untuk berbuka puasa diberikan semuanya ke pengemis tersebut sehingga tidak ada makanan tersisa di dalam rumah beliau. Lantas beliau berbuka dengan apa? Beliau berbuka dengan segelas air putih dan keesokan harinya bersahurpun dengan segelas air putih. Luar biasa bukan? Begitulah sosok orang-orang yang puasanya telah mempengaruhi perilaku kesehariannya. Dan puasa bagaimanakah yang akan mempengaruhi perilaku seorang hamba? Yaitu puasa yang bukan sembarang puasa yaitu PUASA SEJATI. Apakah PUASA SEJATI itu? Puasa sejati bukanlah hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi makna puasa lebih luas dari itu. Sebagaimana yang diisyaratkan ol...
Baca selengkapnya