Rindu Dirimu yang Dulu
Ingatlah ketika pertamakali kita dihujat mereka dikala kita ingin berubah.
Sakit rasanya, namun aku bahagia karena kita berpeluk walau dalam tanggisan.
Ingatlah ketika kita di bilang sok suci, sedih rasanya, namun senyum ini kembali terukir karena kita berusaha sabar dan ikhlas.
Ingatlah ketika banyak teman kita yang ghibah, risau rasanya, namun kita menghindari mereka karena-Nya
Ingatlah ketika kala itu banyaknya fitnah lelaki yang menghampiri, gundah rasanya, namun kita berusaha menundukan pandangan darinya.
Dan aku ingat sekali ukhti...
Saat kita saling merangkul..
Kemudian kamu berkata
"terimakasih kalian mau jadi teman hijrah ku, senang deh"
MasyaAllah..
Kebahagiaan terasa sempurna dengan kebersaaan, rasanya tak ingin melepaskan dekapan itu.
Tapi sekarang beda, ternyata hijrah itu mudah dan yang sulit itu adalah istiqamah..
Karena sesungguhnya hal terberat yang harus kita lakukan itu bukanlah memilih tapi bertahan pada pilihan..
Setiap orang berhak memilih jalannya masing-masing, tapi mengapa pilihan mu ini ukhti?
Apa kamu bahagia dengan pilihan mu sekarang? Ribuan pertanyaan ini selalu muncul dibenak ku.
Sadarlah ukhti, kau hanya terkena fitnah dunia, istiqamah mu yang rapuh jangan biarkan ia patah dan kembalilah kejalan yang lurus..
Ingat, jangan memilih akhir hidupmu dengan penyesalan, penderitaan, dan kesia-siaan
Maafkan aku..
Diamku melihat perubahanmu ini perlahan mencabik hatiku, senyumanku didepanmu itu palsu. sesungguhnya aku tak kuasa menahan air mata ini ukhti,
tak rela perubahan ini terjadi pada dirimu, penyemangatku..
Satu hal yang harus kita ingat, bahwa akhir yang indah itu bukan tentang kesempurnaan hijrah kita. Tapi berkenaan kita mati di jalan yang lurus ini, istiqamah di jalan ini. Akhir yang indah itu husnul khatimah di jalan ini.
Dariku, yang rindu dirimu dulu
*sooniwannasendaletterforher, inshaAllah, mohon do'anya semoga dia kembali lagi hijrah dan kita semua diberi hidayah. Aamiin
Komentar