500 vodic audio digital
A
1.
AE : sebuah sandi untuk
singkatan automatic membuka
diagframa dalam shutter
speed lensa camera
2.
A Page : Halaman
skenario yang direvisi menjadi lebih panjang dari naskah aslinya sehingga
diberi halaman khusus, misalnya 1A.
3.
A Wind : Posisi emulsi
film yang searah dengan muka.
4.
Abrasion marks : Tanda abrasi , garis –
garis atau goresan – goresan pada emulsi film yang biasanya di sebabkan terlalu
lekatnya film saat di gulung.
5.
Absolute temperature :
Suhu mutlak , sistem pengukuran yang dinyatakan dalam derajat kelvin.
6.
Absorption : Serapan.
7.
Abstract : Jenis film
yang mempergunakan warna, gerakan, suara dan gambar-gambar irasional untuk
menyampaikan sebuah maksud.
8.
Abstraction
: abstrak
9.
Academy apeture :Frame
35 mm yang ditampilkan kamera dengan rasio 1.33:1.
10.
Academy awards :
Penghargaan film bergengsi yang diselenggarakan oleh The Academy of Motion
Picture Arts and Science (AMPAS) sejak tahun 1927.
11.
Academy leader : Sistem
perhitungan yang dipergunakan pada permulaan film.
12.
Accelerator
: bahan pengaktif : pemercepat.
13.
Accurate: Sebelum
berita itu disebarluaskan harus dicek dulu ketepatannya.
14.
Achromatic
lens: lensa akromatik
15.
Acting :Sebuah
proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter
pribadi dari seseorang yang diperankan
16.
Acting : Sebuah
proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari
seseorang yang diperankan.
17.
Actinic
light : cahaya aktinik
18.
Action : Perintah
sutradara saat pengambilan gambar. Istilah ini juga dapat berarti film laga
19.
Action block :
Pemaparan detail yang terdapat dalam skenario seputar gerak tubuh, pengucapan
atau informasi lainnya.
20.
Action block :
Pemaparan detail yang terdapat dalam skenario seputar gerak tubuh, pengucapan
atau informasi lainnya.
21.
Actor/actrees : Pemeran
tokoh dalam film.
22.
Actuality: Suara alami
(natural sound)
dalam bentuk ucapan atau percakapan dalam lingkungan yang sebenarnya.
23.
Ad lib : Improvisasi
yang pemain untuk memperkuat adegan.
24.
Adaptal
ring : Ring adaptall, cincin penhubung yang berguna sebagai penyambung pada
lensa kamera
25.
Adaptall
: sistem sebuah lensa kamera cukup menggunakan satu dudukan
26.
Adaptation :
Pencantuman fakta dalam film.
27.
Addes Scenes :
Adegan yang ditambahkan kedalam konsep asli, biasanya diambil setelah film
diselesaikan.
28.
Additional camera :
Kameramen tambahan yang diperlukan selama proses hot.
29.
Additive
filter : Filter aditif filter menggunakan lensa biru,hijau, atau merah.
30.
Additive
method : metode aditif
31.
Additive
primeries : warna – warna utama aditif
32.
ADR (Automatic Dialogue
Replacement) : Proses rekam ulang suara setelah masa produksi selesai untuk
menyamakan gerakan bibir di layar.
Advance : Untuk susunan cetak musik soundtrack dan gambar. Jumlah total pembayaran yang diberikan sebelum memberikan jasa
Advance : Untuk susunan cetak musik soundtrack dan gambar. Jumlah total pembayaran yang diberikan sebelum memberikan jasa
33.
AE – LOCK
: sigkatan dari automatic exposure – lock. Lihat pada, Automatic exposure lock.
34.
Aerial shot :
Pengambilan di luar ruangan yang dilakukan dari helikopter, balon udara, atau
pesawat terbang.
35.
Against : Jumlah
pembayaran untuk penulis skenario dalam sebuah perjanjian. 400 ribu dolar against 800
ribu dolar, artinya penulis dibayar 400 ribu dolar setelah naskah selesai
ditulis, dan sisanya dibayar ketika film mulai diproduksi.
36.
AGB
Nielsen : Suatu lembaga riset mengenai rating
37.
AGC Stands for
automatic again control : AGC Singkatan kontrol lagi otomatis
Mengatur volume level audio atau video secara otomatis, tanpa menggunakan
kontrol manual.
38.
Agenda Event: Kejadian
yang sudah diagendakan.
39.
Agent
(Agent Model) : Seseorang yang
dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk
mewakili keanggotaan mereka dalam bernegosiasi kontrak individual yang termasuk
gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yang tidak termasuk dalam standard
guilds atau kontrak serikat kerja
40.
Allegory : Kemiripan
atau keterkaitan peristiwa atau tokoh film dengan dunia nyata.
41.
Alter ego : Karakter
protagonis yang digambarkan seorang penulis dengan menyertakan dirinya sendiri.
42.
Alternate ending :
Pengambilan gambar ulang untuk sebuah akhir film dikarenakan pertimbangan
penonton atau kontroversi.
43.
Ambience : Suara
natural dari objek gambar.
44.
Ambiguity : Situasi,
jalan cerita, atau karakter yang saling berlawanan sehingga menimbulkan banyak
penafsiran yang disengaja ataupun tidak disengaja.
45.
Amount : akumulasi
biaya kebutuhan produksi
46.
Analog A signal that
fluctuates exactly the original Analog : Sebuah sinyal yang berfluktuasi persis
asli
47.
Anamorphic
: Lensa yang digunakan dalam fotografi
untuk memperkecil gambar widescreen ke ukuran 35mm. Proses ini dibalik ketika
memproyeksikan hasil akhir film, memunculkan gambar kembali ke ukuran normal
pada layarlebar.
48.
Anchor/Presenter/Reader
: Pembaca berita ; Seseorang yang membawakan atau menyajikan acara berita.
Berpenampilan cenderung formal dan berwibawa.
49.
Anchor: Seseorang yang
membawakan atau menyajikan acara berita. Berpenampilan cenderung formal dan
berwibawa.
50.
Angle : Sudut
pengambilan gambar.
51.
Animator : Adalah
Sebutan bagi seorang yang berprofesi sebagai pembuat animasi
52.
Animator : Sebutan bagi
seseorang yang berprofesi sebagai pembuat Animasi.
53.
Anime : Film animasi
buatan Jepang.
54.
Annotation : Tambahan
komentar yang terdapat pada skenario pada karakter, kejadian, setting ataupun
bagian-bagain dalam film.
55.
Answer
Print : Married Print
pertama dari film yang dibuat oleh lab pemroses film, dan kemudian akan
digunakan untuk menetapkan standar kualitas film yang akan diedarkan kepada
publik.
56.
Antagonist : Peran
jahat dalam skenario atau lawan tokoh protagonis.
57.
Anthology film :
Kumpulan beberapa cerita yang dikemas menjadi satu film utuh. Biasanya memiliki
keterkaitan antara satu dan lainnya.
58.
Aperture :Ukuran
pencahayaan yang masuk ke dalam kamera. Aperture Iris opening of lens, usually
measured in f-stops : Bukaan Iris pembukaan lensa, biasanya diukur dalam
f-berhenti
59.
Aperture Iris opening
of lens, usually measured in f-stops : Bukaan Iris pembukaan lensa, biasanya
diukur dalam f-berhenti
60.
Apple Box
: Digunakan untuk meninggikan seorang
aktor/aktris serta suatu obyek sesuai dengan ketinggian yang tepat untuk
pengambilan gambar.
61.
APS (advanced photo
system) : Sistem film baru yang diharapkan dapat memberikan kemudahan dan
kenyaman yang lebih tinggi daripada format film 35mm.
62.
Arc shot : Pengambilan
gambar dengan menggerakkan kamera.
63.
Arc To move the camera
in a slightly curved dolly or truck : Arc Untuk memindahkan kamera dalam
sedikit melengkung boneka atau truk.
64.
Archetype : Karakter
umum dalam sebuah cerita yang sudah ada sejak zaman dahulu.
65.
Arm : Tangkai besi yang
ditambahkan pada kaki kamera.
66.
Arri/arrifleks :Jenis
kamera dengan kecepatan 16 mm dan 35 mm.
67.
Arriana: Suatu aplikasi
yang digunakan AC Nielson, mengukur jumlah banyak penonton. ARRIANNA POST
EVALUTION: memantau Iklan dan untuk Tv dinamakan ARRIANNA VIEWING BEHAVIOUR.
68.
Art
Departement : Bagian artistik.
Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab
untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan
kerjasama yang erat dengan sutradara.
69.
Art
Director : Seorang asisten sutradara film yang
memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi
selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung
jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga
untuk melaksanakan instruksi sutradara.
70.
Art house film : Tempat
pemutaran film-film berkualitas tinggi namun dibuat hanya dengan anggaran
produksi rendah, termasuk film berbahasa asing, film indie, film pendek, atau
film dokumenter.
71.
Artificial Shot :
pengambilan gambar dengan lebih memperindah shoot sehigga lebih bernuansa seni.
72.
As live : Seperti
tayangan langsung, reporter melaporkan peristiwa dari lokasi kejadian “seperti
langsung” padahal sudah direkam sebelumnya.
73.
ASA/ISO (american
standart association/international standard organization): Satuan kepekaan
film/sensor yang dipakai dan disepakati dalam dunia fotografi.dalam dunia digital lebih sering
digunakan ISO.
74.
Ascpect
Ratio : Perbandingan antara lebar dan
tinggi bingkai gambar (frame) Rasio untuk tayangan televisi adalah 1,33:1 yang
artinya lebar frame yang muncul di televisi adalah 1,33 kali dari tinggi.
75.
Ascpect
Ratio : Perbandingan antara lebar dan
tinggi bingkai gambar (frame) Rasio untuk tayangan televisi adalah 1,33:1 yang
artinya lebar frame yang muncul di televisi adalah 1,33 kali dari tinggi.
76.
Aside : Karakter seolah
berbicara kepada penonton dengan menghadap kamera.
77.
Asisten
Produser : Seorang yang membantu produser
dalam menjalankan tugasnya.
Asosiasi para penulis skenario, iklan, TV kabel dan industri media di Amerika.
Asosiasi para penulis skenario, iklan, TV kabel dan industri media di Amerika.
78.
Assemble editing :
Merakit mengedit Menambahkan gambar pada rekaman video dalam rangka
berturut-turut tanpa rekaman pertama lagu kontrol pada edit master rekaman.
79.
Assisten
Sutradara :Seorang asisten sutradara film yang
memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi
selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung
jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga
untuk melaksanakan instruksi sutradara.
80.
Associate Produser:
Produser yang mencari penggalangan dana dan hubungan atau networking khususnya
yang berhubungan dengan dana, materi dan lain – lain
81.
At Lips: Di blow up
atau penyiar tersebut membangga – banggakan suatu produk.
82.
Atmosfir
/Ambience : Suara natural dari objek gambar.
83.
Attached : Kesepakatan
dengan nama pemain atau sutradara untuk ikut membuat film.
84.
Attributional
Responsses: Merupakan cara lain penggunaan proses atribusi melalui
perilaku kita sebagai reaksi atas tindakan orang lain.
85.
Audience Aktivity:
Adalah pilihan bebas pengguna isi media untuk memenuhi kebutuhannya.
86.
Audience Segmentation :
Adalah pembagian audien menjadi kelompok-kelompok homogeny yang berbagi sikap
perilaku, tingkat pengetahuan tertentu dan yang menggunakan saluran komunikasi
yang sama.
87.
Audio bridge : Suara
yang dihasilkan dalam sebuah adegan yang menyambung ke adegan berikutnya.
88.
Audio Effect : Efek
suara.
89.
Audio
File Format : wav (PCM-Uncompressed),
mpa, mp3, wma (Windows Media Audio).
90.
Audio Mixing : Proses
penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
91.
Audio production room :
Untuk pascaproduksi kegiatan seperti pemanis; menyusun trek musik, menambahkan
efek suara musik, atau tertawa trek; dan perakitan jembatan musik dan
pengumuman.
92.
Audio visual : Sebutan
bagi perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar.
93.
Aural : Suara latar
yang masuk ke dalam adegan.
94.
Auteur : Penulis
skenario yang juga ditempatkan sebagai sutradara.
95.
Authoritarian Theory:
Adalah teori pers yang pertama mengatakan bahwa pers yang mendukung atau mendorong
kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa dan melayani kepentingan Negara
96.
Auto Focus : Auto
fokus otomatis fitur dimana kamera berfokus pada apa yang menjadi objek indera
target Anda.
97.
Auto transition :
Sebuah perangkat elektronik yang berfungsi seperti bar fader. Penggantian
dialog otomatis (ADR) Sinkronisasi dari pidato dengan gerakan bibir pembicara
dalam pascaproduksi. Tidak benar-benar otomatis.
98.
Available Lighting :
Adalah Pengambilan gambar tanpa tambahan cahaya buatan manusia.
99.
AVI
: Audio Video Interlave.
100. Avid
editor : Proses editing film nonlinear menggunakan software avid
B
101.
B roll : Potongan
gambar yang dipergunakan untuk mengisi visual wawancara atau narasi.
102.
B&W : membuat
visualisasi warna menjadi hitam putih
103.
Back end : Pembayaran
proyek film saat telah meraup laba.
104.
Back
Light : Penempatan lampu dasar
dari sudut belakang obyek
105.
Back lot : Lokasi
pengambilan gambar ditempat terbuka, udara terbuka, dengan background
yang sama dengan film.
106.
Back projection :
Teknik fotografi yang dilakukan saat pengambilan gambar di depan background
transparan. Ini dipergunakan untuk membuat kesan kendaraan keitka bergerak.
Teknik back
projection telah digantikan oleh bluescreen atau green screen.
107.
Back rear projection :
Teknik fotografi yang dilakukan saat background dan foreground
sedang berjalan.
108.
Back Story : Cerita
yang dapat menumbuhkan semangat dan pengetahuan para pemain mengenai peran
masing-masing.
109.
Backdrop : Gambar besar
yang dijadikan background
sebuah adegan, misalnya jika melihat keluar jendela ada pemandangan alam.
Dibuat dari bahan tripleks atau kain. Gambar latar ini dipergunakan sebelum
adanya tren layar biru (bluescreen).
110.
Background
: Latar belakang
111.
Background music :
Music yang mengisi sebuah film yang disesuaikan dengan situasi adegan.Bagian
yang penting diperhatikan dan berhubungan dengan aturan penulisan skenario;
merupakan jarak antarbaris yang diciptakan dengan menekan tombol enter pada keyboard.
112.
Balance : Komposisi
estetika dalam pengambilan gambar yang mempertimbangkan pencahayaan, gambar,
suara dan gerakan.
113.
Balance and fair: bahwa
semua narasumber harus digali informasinya secara seimbang.
114.
Bankable : Orang yang
bisa mendapatkan dana hanya dengan mencantumkan nama dirinya.
115.
Barn Door Close :
tampil/menghilang dari bagian samping kiri dan kanan ke tengah.
116.
Barn Door Open :
tampil/menghilang dari bagian tengah ke samping
117.
Barn Doors: Pintu
berengsel yang dipasangkan di depan lampu studio yang dapat dibuka atau ditutup
Barney :
Bungkus kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film atau blimped
kamera film, untuk mengurangi siara mekanisme. Ada juga heated barney yang
digunakan dalam suhu dingin.
118.
Barney :Bungkus
kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film atau blimped kamera
film, untuk mengurangi siara mekanisme. Ada juga heated barney yang digunakan
dalam suhu dingin.
119.
Barney: Adalah Bungkus
kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film atau blimped kamera
film, untuk mengurangi siara mekanisme. Ada juga heated barney yang digunakan
dalam suhu dingin.
120.
Based on a true story :
Film yang dibuat berdasarkan kisah nyata dengan ditambahkan beberapa informasi
faktual.
121.
BCU (Big Close Up) :
Pengambilan gamban dengan jarak sangat dekat. Biasanya untuk menunjukan detail
suatu objek seperti mata,anting,cincin dll
122.
Beast Shot (Shot Dada).
123.
Beat : Jeda dalam
dialog selama beberapa saat.
124.
Beat reporting adalah
sebuah bentuk treporting yang dilakukan di institusi-institusi/lembaga tempat
reporter ditugaskan secara rutin.
125.
Beavioral Hypothesis:
pernyataan bahwa karena persepsi, pesan-pesan media massa akan mempunyai dampak
yang lebih besar pada orang lain ketimbang pada diri mereka sendiri, maka orang
mungkin mengambil berbagai tindakan.
126.
Beeper : template
laporan telepon dari lokasi karena ketiadaan gambar yang bisa didapat dari
lokasi. Biasanya berisi ilustrasi jenis template dan foto serta nama narasumber
atau reporter.
127.
Berita : informasi
tetapi tidak semua informasi adalah berita.
128.
Berita Langsung /
Kuat(Straight News/ Hard News): Berita hangat berupa uraian fakta dan pendapat
yang hanya mengandung inti-inti 5W + 1H atau dilihat dari satu aspek saja,
sehingga uraiannya bersifat linier
129.
Berita Mendalam
(Indepth News): Uraian fakta dan/ atau pendapat yang mengandung nilai berita
dengan menempatkan fakta dan/ atau pendapat itu pada mata rantai dan
merefleksikannya dalam konteks permasalahan yang lebih luas- dari banyak aspek
atau sudut pandang sehingga bersifat multilinier.Bernada warna hangat. Suatu
warna yang terasakan tidak terlampau menyilaukan mata, atau berwarna ke arah
cokelat gelap ke arah hitam pekat.
130.
Best Boy : Adalah
Asisten Gaffer atau asisten Key Grip.
131.
Big Close
Up(BCU) : Shot yang menampilkan bagian tubuh
atau benda tertentu sehingga tampak besar, misalnya wajah manusia sebatas dagu
sampai dahi.
132.
Big Remote : Sebuah
produksi di luar studio untuk televise hidup dan / atau merekam live-on-tape
peristiwa dijadwalkan besar yang belum dipentaskan secara khusus untuk
televisi. Contohnya termasuk acara olahraga, parade, pertemuan politik, dan
dengar pendapat kongres. Juga disebut, cukup, remote.
133.
Big Remote : Sebuah
produksi di luar studio untuk televise hidup dan / atau merekam live-on-tape
peristiwa dijadwalkan besar yang belum dipentaskan secara khusus untuk televise.
134.
Billing : Penempatan
nama dalam film ataupun pada media publikasi.
135.
Bingkai ( Frame ) :
gagasan pengetahuan pusat untuk isi berita yang memberikan konteks dan
mengajukan isu melalui penggunaan pilihan, penekanan, pengecualian, dan
pemerincian.
136.
Bird Eye view :
seperti top angle akan tetapi lebih dramatis, seperti penglihata seekor burung
dari atas.
Bisnis pertunjukan.
Bisnis pertunjukan.
137.
Biz : Bisnis
pertunjukan.
138.
Black and white : Jenis
film hitam-putih sebelum masa film berwarna.
139.
Black box : Sebuah
ruang serbaguna yang terdapat di bioskop.
140.
Black comedy : Komedi
yang diciptakan dari hal yang sesungguhnya serius, seperti kematian, perang dan
penderitaan.
141.
Blank :
Selongsong senapan atau pistol yang berisi peluru buatan untuk menggantikan
peluru yang sesungguhnya. Blank dipergunakan dalam film untuk mencegah
terjadinya kecelakaan, walaupun sesungguhnya peluru kosong itu sendiri masih
berbahaya jika ditembakan dan mengenai orang dalam jarak dekat.
142.
Blimp : Ruangan
kedap suara yang mengelilingi kamera film untuk mencekah ikutn terekamnya bunyi
mekanisme kamera kedalam alat perekam suara.
143.
Blimped camera : Kamera
dengan sistem kedap suara.
144.
Blind Area (Area buta):
menggambarkan bahwa perbuatan komunikator diketahui oleh orang lain, tetapi
dirinya sendiri tidak menyadari apa yang ia lakukan.
145.
Blink Ads : Adalah
iklan satu detik.
146.
Blitz (lampu kilat)
:Alat bantu pencahayaan di dalam fotografi. Awalnya blitz berupa pita magnesium
yang bisa terbakar dalam sekejap dan menghasilkan cahaya benderang.
147.
Blocking
: Penempatan objek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
148.
Bloking Program
:Strategi bloking program (black Programming) adalah sama dengan konsep flow through Nielsen
dimana audien dipertahankan untuk tidak pindah saluran dengan menyajikan acara
yang sejenis selama waktu siaran tertentu.
149.
Blooper : Kesalahan
yang tidak disengaja dalam on air.
150.
Blow Up :
Perbesaran ukuran film dari 16mm ke 35mm
yang dilakukan di laboratorium untuk diputar di bioskop. Istilah ini juga
dipergunakan dalam fotografi untuk memperbesar foto guna keperluan display atau
promosi.
151.
Blue Print : Cetak Biru
(Konsep asli dari sebuah proyek)
152.
Blur, membuat gambar
jadi tidak fokus.
153.
Body double :
Pengambilan gambar pada tubuh pemain pengganti tanpa memperlihatkan wajah yang
biasanya dipergunakan saat adegan telanjang.
154.
Body Frame, Body Pod :
Adalah Digunakan untuk menunjang hand held camera di lapangan.
155.
Bolex : Kamera 16 mm non-sync
buatan Swiss.
156.
Book : Cerita dan
bagian non musikal dari sebuah pertunjukan musikal..
157.
Bookends : Menghadirkan
scene
awal dan akhir film sampai memperlihatkan keterkaitan yang utuh.
158.
Boom Man
: Individu yang mengoperasikan mikrofon
boom.
159.
Booth Man
: Operator proyektor film. Orang yang
bekerja dalam ruang proyeksi.
160.
Bowdlerize :
Menghilangkan adegan yang dianggap vulgar dan dewasa, tidak sesuai dengan
target pasar, yaitu anak-anak.
161.
Box-office : Ukuran
pendapatan yang diraup sebuah film diukur dari banyaknya penonton yang datang
ke bioskop.
162.
Bracketing :
Pengambilan gambar atau beberapa gambar di f-stop yang berbeda..
163.
Breakaway
: Sebuah set atau hand property, misalnya
botol atau kursi yang dirancang untuk rusak dengan cara-cara tertentu sesuai
aba-aba.
164.
Breakdown
:Biasanya merujuk pada jumlah spesifik
rincian pengeluaran dalam sebuah produksi film. Dapat juga berarti pengaturan
atau perencanaan berbagai adegan beserta urutan pengambilannya.
165.
Breakdown Shot: Adalah
Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
166.
Breakdown: Adalah
Biasanya merujuk pada jumlah spesifik rincian pengeluaran dalam sebuah produksi
film. Dapat juga berarti pengaturan atau perencanaan berbagai adegan beserta
urutan pengambilannya.
167.
Bridging Scene: Adegan
perantara di antara adegan-adegan lainny
168.
Brightness
: Kecerahan Atribut warna yang menentukan bagaimana warna gelap atau
terang muncul di layar televisi monokrom atau seberapa banyak cahaya warna
mencerminkan. Disebut ringan juga.
169.
Brightness
: Kecerahan Atribut warna yang menentukan bagaimana warna gelap atau
terang muncul di layar televisi monokrom atau seberapa banyak cahaya warna
mencerminkan. Disebut ringan juga.
170.
Brightness: Alat untuk
mengatur kontras cahaya suatu gambar.
171.
Broad A
floodlight : Broad Sebuah lampu sorot dengan sebuah selebaran,
panci seperti reflektor,
172.
Broadband A
high-bandwidth standard : untuk mengirimkan berbagai informasi (suara, data,
video, dan audio) secara simultan lewat kabel fiber optik.
173.
Broadcaster
:Sebutan untuk seseorang yang bekerja
dalam industri penyiaran.
174.
Broadcasting : Proses
pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit,
radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya.
175.
Buddy film : Dua tokoh
protagonis dalam film bergenre populer yang menginginkan tujuan yang sama.
176.
Budget : Pengeluaran
keseluruhan dari produksi film.
177.
Bug ID : identitas
stasiun televisi yang muncul di pojok kiri atau kanan atas dari layar televisi.
Ketika program berjalan, bug akan muncul dengan warna aslinya. Dan saat
commercial break, bug berwarna putih transparan.
178.
Build Down :
tampil/menghilang dari bagian atas ke bawah
179.
Build Left :
tampil/menghilang dari bagian kanan ke kiri
180.
Right :
tampil/menghilang dari bagian kiri ke kanan
181.
Build Up :
tampil/menghilang dari bagian bawah ke atas.
182.
Bullet Theory (teori
peluru): Juga dikenal dengan sebagai model jarum suntik (hypodermic needle
model), teori lama tentang pengaruh komunikasi massa yang mengemukakan bahwa
anggota audiens yang terpisah satu sama lain gampang menjadi target yang mudah
dipengaruhi oleh pesan-pesan komunikasi massa.
183.
Bumper In :
Penanda bahwa program acara TV dimulai kembali setelah iklan komersial.
184.
Bumper Out : Penanda
bahwa program acara TV akan berhenti sejenak karena iklan komersial.
185.
Bust shot : menembak
Framing seseorang untuk tubuh bagian atas ke kepala.
186. Butterfly
: Alat untuk diikatkan pada frame oval dan digunakan untuk mengurangi cahaya matahari
di lokasi syuting, atau dipergunakan untuk mengurangi pencahayaan pada sebuah
objek.
C
187.
Cable Based Riset:
Sebuah penelitian yang digunakan dengan bekerja sama dengan TV kabel.
188.
Calibrate : Untuk
preset zoom lensa untuk tetap fokus seluruh zoom. Mengkalibrasi untuk Artikel
preset Lensa zoom untuk Artikel Tetap FOKUS seluruh zoom.
189.
Call : Waktu
yang diharapkan dari seorang individu anggota staf perusahaan, pemain, atau kru
untuk berada di set. Jadwal biasanya didaftarkan pada call sheet yang menjadi
tanggung jawab asisten sutradara dan manajer produksi.
190.
Call sheet : Daftar
yang berisi aktor yang akan muncul dalam adegan dan kapan mereka akan muncul..
Jadwal yang diberikan ke tiap bagian untuk memberikan laporan
periodik.Censorship : Proses penentuan bagian film yang layak atau tidak layak
tayang untuk umum.. Perubahan-perubahan film yang dibutuhkan seseorang atau
beberapa orang terkait dengan klasifikasi regional atau nasional.
191.
Cam head : Sebuah
kamera cam kepala kepala berat mounting untuk kamera yang memungkinkan sangat
halus miring dan panci.
192.
Cameo lighting
Foreground: angka pencahayaan yang diterangi dengan arah cahaya tinggi, dengan
latar belakang gelap yang tersisa.
193.
Camera :
Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang mengontrol pergerakan dari film
yang belum diekspos di belakang lensa dan shutter dan yang menentukan gambar
serta tingkatan cahaya yang masuk kedalam film. Mekanisme ini mungkin memiliki
kontrol kecepatan.
194.
Camera Blocking :
Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
195.
Camera
Boom :Tempat kamera yang dapat berpindah,
biasanya berukuran besar, tempat kamera dapat diproyeksikan keluar set dan atau
dinaikan di atasnya.
196.
Camera chain : Rantai
Kamera Kamera televisi (kepala), dan terkait peralatan elektronik, termasuk
unit kontrol kamera, generator sinkron, dan catu daya.
197.
Camera control unit
(CCU) :Kamera kontrol unit (CCU) Peralatan, terpisah dari kamera kepala, yang
berisi berbagai video kontrol, termasuk kesetiaan warna, keseimbangan warna,
kontras, dan kecerahan, yang memungkinkan operator untuk menyesuaikan video
gambar kamera selama show.
198.
Camera
Departement:Bertanggung jawab untuk
memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan
sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian
film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan.
199.
Camera head : Kamera
pusat kamera televisi yang sebenarnya, yang menjadi kepala rantai penting,
aksesoris elektronik. It comprises the imaging device, lens, and viewfinder. In
ENG/EFP cameras, the camera head contains all the elements of the camera chain.
Ini terdiri dari perangkat imaging, lensa, dan bidik. Dalam ENG / EFP kamera,
kamera kepala mengandung semua unsur rantai kamera.
200.
Camera Lighting
Foreground: angka pencahayaan yang diterangi dengan arah cahaya tinggi, dengan
latar belakang gelap yang tersisa.
201.
Camera Noise: Adalah
Bunyi Kamera. panggilan dari bagian tata suara (Sound Departement) di set untuk
mereangkan bahwa ia menerima bunyi dari kamera sehingga harus digunakan kamera
lain, melakukan perbaikan kamera atau diperlukan penghalusan tambahan terhadap
kamera dengan menggunakan barney atau selimut.
202.
Camera rehearsal Full
rehearsal with cameras and other pieces of production equipment. Often
identical to the dress rehearsal
203.
Camera Report: Adalah
Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film tempat asisten kameramen
mencatat panjang pengambilan tiap adegan, nomer adegan, dan perintah untuk
mencetak atau tidak. Laporan kamera diberikan ke laboratorium proses, bagian
kamera, dan bagian produksi.
204.
Camera Tracks: Lintasan
Kamera yang terbuat dari metal atau lembaran kayu lapis ukuran 4 x 8 yang
diletakkan dilantai untuk membawa dolly atau camera boom. Lintasan digunakan
untuk menjamin kehalusan gerakan kamera.
205.
Camera:
Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang mengontrol pergerakan dari film
yang belum diekspos di belakang lensa dan shutter dan yang menentukan gambar
serta tingkatan cahaya yang masuk kedalam film. Mekanisme ini mungkin memiliki
kontrol kecepatan.
206.
CameraBoom:
Tempat kamera yang dapat berpindah, biasanya berukuran besar, tempat kamera
dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikan di atasnya.
207.
Cameraman:
208.
Can :
Tempat/wadah untuk film.
209.
Canned Music: Adalah
Musik yang belum ditulis untuk film tertentu namun telah direkam dan
dikatalogkan menurut gayanya dalam perpustakaan sehingga dapat dibeli dan
dipergunakan.
210.
Casting :
Proses pemilihan pemain lakon sesuai dengan karakter dan peran yang akan
diberikan.
211.
Casting
Director : Orang yang memimpin pemilihan dan
pengontrakan aktor/aktris untuk memenuhi bagian yang dibutuhkan dalam sebuah
naskah.
212.
Casual Interview:
Wawancara mendadak, jenis wawancara yang dilakukan tanpa persiapan atau
perencanaan sebelumnya.
213.
Cautionary tale :
Narasi dengan pesan moral disertai dengan konsekuensi tindakan, ideologi,
akibat, institusi, atau akhir yang suram.
214.
Cel : Gambar animasi
yang dibuat dengan tangan yang mewakili satu frame.
215.
Century Stand:
Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang diperlukan untuk mengurangi
intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah cahaya tertentu. Juga
digunakan untuk menahan atau mendukung ranting daun atau efek lain yang
berhubungan dengan pencahayaan.
Cerita yang dapat menumbuhkan semangat dan pengetahuan para pemain mengenai peran masing-masing.
Cerita yang dapat menumbuhkan semangat dan pengetahuan para pemain mengenai peran masing-masing.
216.
CGI (Computer Generated
Imagery) : Komputer yang dipergunakan untuk pembuatan ilusi atau efek khusus
dalam film.
217.
Change pages : Halaman
skenario yang selesai diedit selama masa produksi. Biasanya dibuat dengan warna
kertas yang berbeda.
218.
Changing Bag: Tas kedap
cahaya dengan ritsleting ganda tempat magazines film dapat diletakkan untuk
memindahkan film yang telah diekspose dan mengisi ulang magazine. Juga dibuat
sehingga memungkinkan asisten kamera memasukkan tangan dan lengannya tanpa
membiarkan film terkena cahaya. Biasanya digunakan jauh dari studio kaerna di
studio, magazine diisi ulang diruang gelap di bagian kamera.
219.
Channel (saluran):
Media untuk mengirim sinyal dari transmitter ke penerima.
220.
Channel Capacity
(kapasitas saluran) : Informasi yang bias dikirimkan saluran atau kemampuan
saluran Channel Capacity: informasi yang bias dikirimkan saluran atau kemampuan
saluran untuk mengirimkan apa yang dihasilkan oleh sumber informasi.
221.
Channel Repertoire:
kumpulan saluran televise kabel yang tersedia yang sesuai dengan minat
seseorang.
222.
Character color coding
: Identifikasi tokoh film dengan warna-warna tertentu. Setiap perubahan warna
mewakilkan transformasi, pergantian atau gabungan secara personal.
223.
Character development :
Pemaparan mengenai seorang tokoh secara berangsur-angsur, yang perlu diketahui
penonton untuk memahami motivasi dan tujuan tokoh.
224.
Character Generator:
Teks yang terdapat pada gambar yang biasanya menjelaskan nama dan jabatan
narasumber.
225.
Character
Man or Woman :Pada saat-saat tertentu
seorang aktor/aktris bermain karakter, biasanya istilah ini merujuk pada
aktor/aktris yang paling sesuai secara fisik untuk peran-peran selain pemain
utama romantis, peran remaja atau peran sederhana.
226.
Charge-Coupled Devices
(CCDs) :Kamera video konvensional mempunyai peralatan yang sensitif terhadap
cahaya.
227.
Chiaroscuro :
Pencahayaan yang mencolok dengan lampu dan bayangan dalam adegan. Biasanya
didapatkan dengan mempergunakan lampu sorot. Teknik ini berakar dari
sinematografi ekpresionis Jerman.
228.
Choreographer : Orang
yang membuat koreografi tari dalam film.
229.
Chroma Key : Sebuah
metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu
dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang
dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
230.
Cinema :Merujuk
pada Motion Picture. Berasal dari kata Yunani Kinema yang berarti gambar.
Merujuk pada Motion Picture. Berasal dari kata Yunani Kinema yang berarti
gambar.
231.
Cinema
Scope : Nama dagang untuk tujuan
pemrosesan fotografi dan proyeksi yang mengikutsertakan kamera dengan lensa
anamorfik atau proyektor dan ayar berlekuk ekstra panjang.
232.
Cinematographer(Sinematografer)
: Penata Fotografi. Orang yang
melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer
yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan
rasa dari pencahayaan dan kamera.
233.
Civic Jurnalism : Yang
didasarkan pada keinginan agar para journalis mengakhiri netralitasnya atas
persoalan tertentu agar public tetap berjalan.
234.
Clapper
Boards : Sepasang papan berengsel yang
diketukkan saat syuting dialog ketika kamera gambar dan alat rekam suara
berputar dalam kecepatan yang sinkron. Frame pertama ketika papan bersentuhan
kemudian disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi “bang”, memantapkan
sync antara alur suara dan alur gambar.
235.
Classification : bug
yang tujuannya untuk menjelaskan klasifikasi khalayak program, biasanya yang
muncul di bagian sudut layar televisi. Klasifikasi ditulis dengan singkatan. SU
: Semua Umur, D : Dewasa, BO : Bimbingan Orangtua, A : Anak
236.
Clear – Com : Sebutan
bagi penggunaan head-set audio yang dihubungkan dengan ruang master control.
237.
Clear: Batasi kalimat
untuk satu gagasan saja.
238.
Clear-Com
: Sebutan bagi penggunaan headset audio
yang dihubungkan dengan
Master Control
Master Control
239.
Cliche free: Kalimat
atau pertanyaan klise adalah pertanyaan yang sudah terlalu sering digunakan
dimedia (kalimat yang menggntung).
240.
Clip
Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar
yang akan mengundang rasa ingin
tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena
ada jeda iklan komersial
tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena
ada jeda iklan komersial
241.
Clip On :
Mikrofon khusus yang dipasang pada objek tanpa terlihat. Clip On: Mikrofon
khusus yang dipasang pada obyek tanpa terlihat.
242.
Close Up
(CU) : Shot yang menampilkan dari batas
bahu sampai atas kepala.
243.
Close Up : Pengambilan
gambar dari jarak dekat.
244.
Coercive Power:
Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan pada kemapuan
untuk memberi hukuman kepada orang lain.
245.
Collabortive filtering
(penyaringan kolaboratif) : Pemberian rekomendasi-rekomendasi tentang
produk-produk (contoh: buku, rekaman) kepada seorang yang browsing di sebuah
situs yang menawarkan produk-produk yang sedang mereka amati itu.
246.
Comic relief : Jeda
sesaat yang bersifat humor dalam film drama. Biasanya dilakukan oleh tokoh yang
konyol agar menggantikan drama dengan emosi yang berbeda.
247.
Commentary atau
komentar: Uraian yang bersifat analisis dengan titik tolak suatu fakta yang
telah disiarkan sebelumnyapada program straight newscast.
248.
Commercial
: Iklan. Film pendek yang umumnya
berdurasi 60, 30, atau 15 detik yang dibuat khusus untuk menjual suatu produk.
249.
Communication
(komunikasi) : Semua dari prosedur yang digunakan satu pikiran untuk
mempengaruhi pikiran lain.
250.
Communicator: Yang
memberikan informasi
251.
Compeling: Tulisan
dalam bentuk kalimat aktif.
252.
Competition Show :
Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang
berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan,
permainan (game) atau pertanyaan
253.
Component :Format
sistem analog yang paling bagus, sebab setiap sinyal dipisahkan sendiri-sendiri
antara sinyal luminen meupun komponen warna.
254.
Composite
Print :Film yang telah diedit termasuk
semua gambar, suara, dan musik yang telah dicetak ke dalam sebuah film.
255.
Composition :
Komposisi, pengaturan obyek sedemikian rupa agar hasil gambarnya bagus dan
seimbang.
256.
Compotition
: Komposisi.
257.
Conative (konatif):
Pengaruh komunikasi yang berkaitan dengan perilaku kita terhadap sesuatu.
258.
Concise: Gundan kalimat
– kalimat yang bersifat pertanyaan.
259.
Confirmations : Laporan
perkembangan editing sebuah film.
260.
Conflic: Suatu
peristiwa atau kejadian yang mengandung pertentangan antara seorang, masyarakat,
atau lembaga.
261.
Consonance: gambaran
tunggal dari sebuah kejadian atau isu yang dapat berkembang dan sering kali
digunakan bersama oleh surat kabar, majalah, jaringan televise dan media yang
lainnya.
262.
Contact
Glass :Alat bantu penglihatan terbuat dari
kaca berwarna gelap berbentuk seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu
mata Penata Fotografi selama pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras
dari pencahayaan tersebut.
263.
Content Analysis:
Metode sistematis untuk menganalisis isi pesan.
264.
Continuity Presenter:
Bertugas mengantarkan acara – acara TV kepada pemirsa dengan berfungsi sebagai
jeda atau penghubung dari satu acara ke acara lain. Bersifat sabar, santai,
bersahabat.
265.
Continuity:
Kesinambungan
266.
Contract player :
Kontrak kerja antara pemain dan studio atau perusahaan film.
267.
Contrast : Perbedaan
antara terang dan berbayang jumlah cahaya minimun dan maksimum dalam gambar.
268.
Conversational: ketika
menulis naskah berita untuk media televisi kita menulis untuk didengar..
269.
Cook,
Cookie : Dapat berupa kain dengan bingkai
kawat atau lembaran kayu lapis atau plastik yang diberi pola daun ranting atau
bunga untukmemunculkan bayangan pada permukaan datar. kadang buram atau tembus
cahaya seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani kukaloris yang
berarti memecah cahaya.
270.
Copter
Mount :Copter kamera untuk penggunaan
dalam pengambilan gambar aerial helikopter yang berfungsi menjaga kamera dari
vibrasi helikopter. Nama dagangnya adalah Tyler Mount.
271.
Copyright : Hak cipta
dan kepemilikan properti yang telah didaftarkan pada badan hukum.
272.
Cosmopolite :
istilah yang digunakan untuk mengambarkan saluran-saluran komunikasi dari luar
system social yang sedang diselediki.
273.
Costume
Designer : Orang yang merancang dan
memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film.
274.
Costume supervisor :
Orang yang mengawasi kostum yang dipergunakan pemain.
275.
Cover Down :
tampil/menghilang didorong dari bagian bawah ke atas.
276.
Cover Left :
tampil/menghilang didorong dari bagian kanan ke kiri.
277.
Cover page : Halaman
pertama di skenario yang berisi judul, nama penulis dan data tanggal.
278.
Cover right :
tampil/menghilang didorong dari bagian kiri ke kanan.
279.
Cover Set
: Set yang digunakan untuk syuting bila
adegan eksterior yang diusahakan ternyata terganggu oleh kondisi cuaca yang
tidak mendukung.
280.
Cover
Shot : Bagian dari pengambilan film untuk
menyediakan materi transisi dari satu bagian adegan ke bagian adegan lain dalam
sebuah adegan yang sama. Bisa juga digunakan sebagai gamabr tambahan atau
cadangan kalau perekaman pertama tidak berhasil. Juga disebut sebagai “insurance”.
281.
Coverage
: Keseluruhan koleksi hasil pengambilan
gambar individual, sudut, dan set yang terdiri dari segala kebutuhan film untuk
membuat sebuah cerita lengkap.
282.
CRAB :Gerakan kamera
secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang
bergerak
283.
Crab Left (bergerak ke
kiri
284.
Crab Right :bergerak
kekanan
285.
Crane :
Alat khusus/katrol untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas
dan kebawah.
286.
Crazy Shot : Gambar
yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
287.
Credit Title : Urutan
nama tim produksi dan pendukung acara.
288.
Critical Theory: Teori
yang baik, karena selalu mengkritik apa yang tidak disetujui oleh pandangan
kita, walaupun tidak ada teori yang melandasinya.
289.
Cross Blocking :
Penempatan posisi objek secara silang sesuai dengan kebutuhan gambar.
290.
Cross
keying : Penyeberangan lampu kunci untuk dua orang saling
berhadapan.
291.
CTB : Alat
koreksi warna untuk mengganti warna lampu tungsten ke biru dan biru ke oranye.
292.
Cue :
Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya dalam dialog
atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris lainnya, bagian
akhir dari sebuah
293.
Cue :
Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya dalam dialog
atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris lainnya, bagian
akhir dari sebuah dialog, tanda dari sutradara atau isyarat cahaya.
294.
Cue Light
: Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan
atau dimatikan oleh sutradara atau asisten sutradara dan diletakkan diluar
jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi
isyarat. Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang dimunculkan
oleh aktor.dan diletakkan diluar
jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi
isyarat. Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang dimunculkan
oleh aktor.
295.
Current Affair:
Berhubungan dengan investigasi reporting.
296.
Cut : Pemotongan
gambar.
297.
Cut and
Hold : Perintah dari sutadara agar adegan
diberhentikan namun aktor/aktris tetap berada dalam posisinya. Sutradara
mungkin ingin memeriksa pencahayaan, posisi, atau mengatur adegan lain yang
saling bersinggungan..
298.
Cut Back
: Mengubah gambar dalam film secara
cepat dari adegan saat ini ke adegan lain yang telah dilihat sebelumnya.
Pemotongan ini Dilakukan tanpa ada transisi.
299.
Cut Story: Bahan –
bahan yang sudah diedit dan siap transmisi.
300.
Cut To : Perpindahan
untuk pengambilan peristiwa yang terjadi bersamaan, tetapi di tempat yang
berbeda atau kelanjutan adegan di hari yang sama. Secara cepat mengubah gambar
dalam film dari adegan masa kini ke adegan lainnya tanpa adanya transisi.
301.
Cut : Pemotongan
gambar.
302.
Cut/Cutting : Transisi
gambar secara cepat dari gambar 1 ke gambar 2.
303.
Cutting :
Proses pemotongan gambar
304.
Cutting on Beat :
Teknik pemotongan gambar berdasar tempo.
305.
Cutting
on The Action : Menggunakan sebuah
tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai titik untuk masuk lebih dekat
atau lebih jauh dari orang tersebut.
306.
Cutting
on The Action : Menggunakan sebuah
tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai titik untuk masuk lebih dekat
atau lebih jauh dari orang tersebut.
307.
Cutting
Room : Tempat peralatan seorang editor
film berada, misalnya moviola dan lain sebagainya dan tempat film akan
digabungkan sesuai cerita yang berkesinambungan. Ruang ini biasanya ada dalam
sebuah studio namun dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan terpisah dari
daerah syuting.
308.
Cutting : Proses
pemotongan gambar.
309. Cutway:
Istilah dalam sediting gambar, yaitu pengambilan gambar yang menjauhi atau
berpindah dari subjek ke gambar penunjang lainnya.
D
310.
Daily Production report
: laporan produksi harian, berisi rencana produksi dan laporan
pelaksanaan sesuai kondisi lapangan. Dapat berupa kain dengan bingkai kawat
atau lembaran kayu lapis atau plastik yang diberi pola daun ranting atau bunga
untukmemunculkan bayangan pada permukaan datar. kadang buram atau tembus cahaya
seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani kukaloris yang berarti memecah
cahaya.
311.
Date of
Production : tanggal pelaksanaan produksi
312.
Day : hari
produksi dilaksanakan, atau juga hari kebeberapa dalam pelaksanaan produksi
313.
Day/Night :
keterangan waktu pada script sebagai blue print mengenai waktu pelaksanaan
produksi
314.
Daystrap : template
lower third yang muncul di tengah-tengah promo program berisi informasi waktu
dan tanggal sebuah program.
315.
Deadpan : Wajah tanpa
ekspresi atau emosi yang ditampilkan komedian.
316.
Deleted scene : Adegan
yang dianggap tidak diperlukan kemudian dihapus atau mengandung unsur-unsur
yang tidak sesuai dengan target usia penonton.
317.
Depth of
Field : Area dimana seluruh obyek yang
duterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini
dipengaruhi oleh
jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop
jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop
318.
Desain Compugrafis
:Rancangan grafis yang digambar melalui tekhnologi komputer.
319.
Development : Proses
ketika skenario diubah atau dimodifikasi secara bersama-sama oleh penulis
dengan production
executive, studio executive, atau sutradara..
320.
Dialogue : Percakapan yang
muncul dalam adegan.
321.
Dialogue
Coach or Dialogue Director : Orang dalam set
yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam mempelajari kalimat
mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu pengaturan dialog saat
pre-syuting.
322.
Diffused light :
menyebar cahaya cahaya yang menerangi area yang relatif besar dengan sinar
tidak jelas. Diffused light, created by floodlights, produces soft shadows.
cahaya terdifusi, diciptakan oleh lampu sorot, menghasilkan bayangan yang
lembut
323.
Diffusers
: Potongan materi difusi diletakkan di
depan lampu studio untuk memperhalus.
324.
Diffusion : Pengurangan
cahaya dengan menggunakan kain sutra atau renda di depan lampu untuk membatasi
bayangan.
325.
Digital editing :
Mengedit frame demi frame lalu
menggabungkannya ke dalam gambar digital, kemudian dicetak dalam bentuk yang
telah dimodifikasi.
326.
Digital television High
resolution digital television systems. DTV Singkatan dari sistem televisi
digital resolusi Tinggi .
327.
Digital zoom lensa :
Sebuah lensa yang dapat diprogram melalui komputer kecil dibangun di untuk
mengulang posisi zoom dan fokus yang sesuai pengaturannya.
328.
Dimmer : Digunakan
untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.
329.
Diopter : Alat tambahan
pada kamera untuk menyeimbangkan penglihatan individu.
330.
Direct broadcast
satellite (DBS) Satellite with a relatively high-powered transponder :
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab
untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser.
331.
Direct broadcast
satellite (DBS) Satellite with a relatively high-powered transponder :
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab
untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser.
332.
Direct sound : Teknik
perekaman suara bersamaan dengan gambar.
333.
Directing the eye :
Penggunaan lampu, pencahayaan yang gelap dan komposisi frame untuk
menekankan pada fokus.
334.
Director : Orang yang
bertugas memberi pengarahan tahap demi tahap selama pengambilan gambar sampai
akhir.
335.
Director of photography
: Sinematografer yang bertanggung jawab atas proses perekaman adegan sesuai
yang diinginkan sutradara.
336.
Director’s cut : Edit
tahap pertama yang dipergunakan oleh sutradara sebelum memasuki tahap final cut.
337.
Disc Jokey : Sebutan
bagi pembawa acara musik yang menayangkan video Klip.
338.
Discovery shot :
Pergerakan kamera yang tidak diduga-duga akan merekam sebuah objek atau orang
yang sebelumnya tidak diperlihatkan pada penonton.
339.
Dissolve : Tekhnik
penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera.
340.
Distributor : Organisasi
yang bertanggung jawab mengurus distribusi film ke pihak pembeli.
341.
Documentary
: Film yang menyajikan cerita nyata,
dilakukan pada lokasi yang sesungguhnya. Juga sebuah gaya dalam memfilmkan
dengan efek realitas yang diciptakan dengan cara penggunaan kamera, sound, dan
lokasi.
342.
Dolly :
Kendaraan/alat beroda untuk membawa kamera dan operator kamera selama
pengambilan gambar. Dolly biasanya dapat didorong dan diarahkan oleh satu orang
yang disebut Dolly
Grip..
343.
Dollying
: Pergerakan kamera selama pengambilan
gambar dengan menggunakan kendaraan/alat beroda yang mengakomodasikan kamera
dan operator kamera. Kadang disebut juga tracking atau trucking.
344.
Doppelganger : Pendapat
bahwa bayangan diri atau makhluk halus selalu berada di dekat manusia. Dalam
film ditunjukkan dengan adanya pembedaan sinematografis.
345.
Double :
Bisa diartikan pemain tambahan yang menggantikan aktor/aktris selama pengaturan
cahaya atau dapat berarti stunt yang menggantikan aktor/aktris dalam adegan
berbahaya.
346.
Double exposure :
Memperlihatkan satu frame dua kali sehingga semua unsur dalam gambar terlihat
pada hasil akhir.
347.
Double take : Perubahan
ekspresi yang terlihat pada seorang tokoh ketika melihat sebuah objek untuk
kedua kali, misalnya terkejut, jiik atau rindu.
348.
Draftsman : Orang yang
merencanakan konstruksi set.
349.
Dramatic Emotion :
Emosi gambar secara dramatis.
350.
Dress The
Set : Perintah untuk menempatkan banyak benda
(misal lampu, asbak, bunga, atau lukisan) di set untuk memunculkan realitas.
351.
Drift :
Ketika seorang aktor/aktris hampir tidak disadari bergerak keluar dari
posisinya. Dapat juga berupa petunjuk untuk menghilang dengan suatu cara
tertentu, dengan arti melakukan perlahan dan bertahap.
352.
Driver : Orang yang
mengantarkan peralatan atau orang di lokasi syuting.
DTV Singkatan dari sistem televisi digital resolusi Tinggi .
DTV Singkatan dari sistem televisi digital resolusi Tinggi .
353.
Dual Role : Pemutaran
lebih dari satu bagian peran seorang aktor/aktris dalam sebuah film yang sama.
354.
Dub : Suara, soundtrack,
efek suara, musik yang ke tiap adegan setelah proses pengambilan gambar selesai
diambil. Teks terjemahan yang ditambahkan pada film-film asing.
355.
Dubbing : Perekaman
suara manusia secara sinkron dengan gambar film. Suaranya mungkin atau mungkin
tidak berasal dari aktor/aktris yang sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang
digunakan ketika film tersebut dibuat. Dubbing biasanya diselesaikan dengan
menggunakan Film Loops – bagian pendek dari sebuah gambar beserta dialognya
dalam bentuk married print. Aktor/aktris menggunakan gambar dan soundtrack
playback sebagai panduan untuk mensinkronkan gerakan bibir dalam gambar dengan
perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan untuk memperbaiki perekaman asli
yang buruk., performa artistik yang tidak dapat diterima atau kemungkinan
kesalahan dalam dialognya. Juga digunakan untuk perekaman lagu dan versi bahasa
lain setelah proses pemfilman.
356.
Dubbing :
pengisian suara / narasi.
357.
Dulling Spray : Sebuah
penyemprot aerosol yang menyisakan lapisan yang tidak mengkilat pada permukaan
apapun dan tidak mengakibatkan penyilauan pada lensa kamera.
358.
Durasi : Waktu yang
diberikan atau dijalankan.
359.
Dutch tilt :
Pengambilan gambar dari satu sisi ke arah diagonal. Dynamic frame : Teknik
fotografi mempergunakan pembatas ukuran dan bentuk gambar yang diproyeksikan
untuk menentukan mana yang seharusnya menjadi fokus dalam sebuah adegan.
360. Dystopia
: Tempat imajiner yang dihubungkan dengan krisis yang melanda dunia, keadaan
pemerintahan yang buruk ataau kriminalitas.
E
361.
Early Recognizers:
orang-orang yang mengetahui sebuah isu-isu pada tahap-tahap perkembangannya
362.
Ease In: zoom kedalam
secara perlahan.
363.
Editing :Proses
pemotongan gambar.
364.
Editing
Principles (Prinsip-prinsip Editing) : Continuity
Of Direction, Action, Sound, Colour; Time, Screen Positon dan Size
365.
Editor :Sebutan bagi
seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan
366.
Editor : Sebutan
bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan gambar video dan
audio.
367.
Editorial
Departement : Divisi dimana semua
potongan film yang telah dihasilkan digabungkan sehingga membentuk urutan yang
koheren, kadang dengan bantuan asisten sutradara atau produser.
368.
EDL (Edit Decision
List) : Daftar yang berisi time code setiap pengambilan gambar dan suara yang
dipergunakan pada edit offline untuk dipergunakan pada edit online.
369.
Efek khusus
revolusioner dengan menambahkan teknik 3D. Efek ini dipakai dalam film Superman saat
adegan terbang. Efek optik antara 2 gambar dimana gambar ke-2 mulai di bagian
luar layar dan menghapus gambar pertama sampai dengan garis yang masih terlihat
dan pada akhirnya menutupi gambar pertama.
370.
Effect : Efek
suara.
371.
EFP Stands for
electronic field production : Singkatan EFP produksi bidang elektronik.
Television production outside the studio that is usually shot for post
production (not live). Produksi televisi di luar studio yang biasanya ditembak
untuk pasca produksi (tidak hidup). Usually called field production. Biasanya disebut
produksi lapangan.
372.
Eksistensi : cara
manusia berada di dunia, dan dengan cara ini untuk menjadi manusia, tidak untuk
menjadi benda.
373.
Eksposur
(Penyingkapan): Reporter memberikan pertanyaan2 sulit kepada orang yang
bertanggung jawab
374.
Ekspresi: Faktor penting
dalam pengolahan suara.
375.
EL (Exposure Index) :
Nomor yang digunakan untuk mengukur kecepatan film berdaar sensitivitas stock terhadap
cahaya.
376.
Electric
Departement : Bertanggung jawab
terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya: lampu,
kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film.
377.
Electrician
: Orang yang bertanggung jawab terhadap
penempatan dan penyesuaian cahaya serta menyediakan listrik sesuai kebutuhan
tiap alat.
378.
Electronic cinema A
high definition television camera that has a frame rate of 24 fps (frames per
second) : Elecektronik bioskop Definisi tinggi kamera televisi yang
memiliki frame rate 24 fps (frame per detik), yang identik dengan frame rate
film kamera viewfinder. Kebanyakan elektronik menggunakan kamera berkualitas
tinggi, canggih dan lensa.
Electronic recording device that records video and audio signals on videotape or later playback or postproduction editing.
Electronic recording device that records video and audio signals on videotape or later playback or postproduction editing.
379.
Ellipsoid :
sorotan lampu Spot menghasilkan didefinisikan balok yang sangat, yang dapat
dibentuk lebih lanjut dengan jendela logam.
380.
Emosional: Tanggapan
dari korban atau keluarga korban.
381.
Emulsion type :
Komposisi emulsion
film dan cara menghasilkannya.
382.
Encode : Poses
penggabungan sinyal video digital atau analog.
383.
Ending
Title : Urutan nama yang dicantumkan pada
akhir movie
384.
Endpage : bumper
dibagian akhir promo program yang berisi informasi tentang judul program
tersebut.
385.
Endstrap : template di
bagian sepertiga paling bawah dari layar televisi (lower third) yang muncul di
bagian akhir promo berisi informasi waktu dan tanggal dari sebuah program.
386.
Energetic : Tokoh energetic
merupakan tokoh yang mengendalikan seluruh cerita.
387.
Enforcement Of Social
Norm: Adalah fungsi media massa sebagai akibat dari “paparan” kondidi yang
menyimpang dari moralitas public yang di akui.
388.
Enforcement Of Social
Norm: fungsi media massa sebagai akibat dari “paparan” kondidi yang menyimpang
dari moralitas public yang di akui.
389.
ENG (Electronic New
Gathering) : Singkatan dari pengumpulan baru elektronik. Penggunaan camcorder
portabel atau kamera dengan VTRs portabel terpisah, lampu, dan peralatan sound
untuk kemajuan produksi dan biasanya ditularkan hidup atau setelah
pascaproduksi langsung.
390.
ENG/EFP camera and
camcorders High quality portable field production cameras : ENG / EFP kamera
dan camcorder tinggi kualitas produksi lapangan kamera portabel. When the
camera is docked with a VTR, or has a VTR built into it, is called a camcorder.
Apabila kamera didok dengan VTR, atau memiliki VTR dibangun ke dalamnya,
disebut kamera video.
391.
Engineering :Sebutan
dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalammasalah teknis penyiaran
392.
Ensemble : Film dengan
banyak pemain dan banyak plot tanpa ada pemeran utama.
393.
Entertaiment: fungsi
media massa, di mana media menyediakan “ pelarian “ dari masalah sehari-hari
dan mengisi waktu luang.
394.
Entropi: Ketidakpastian
atau ketidakteraturan suatu situasi.
395.
Epic : Film berskala
besar yang menggambarkan kejadian sejarah.
396.
Episode : Bagian
terpisah pada film antologi.
397.
Est. Production
Time : estimasi / perkiraan waktu total produksi untuk pengambilan gambar.
398.
Est. Set up :
Estimasi / perkiraan jumlah sudut pengambilan gambar yang dibutuhkan pada
sebuah adegan.
399.
Establishing shot :
Wide shot yang menunjukkan banyak bagian dari lokasi pengambilan gambar.
400.
Estimator : Akuntan
atau manajer produksi yang memperkirakan dana untuk pembuatan film dari skenario.
401.
Ethos berarti sumber
kepercayaan atau source credibility.
402.
Exclusive
Contract : Kontrak yang menyatakan
bahwa seseorang dapat bekerja hanya untuk orang atau perusahaan tertentu yang
mengontraknya.
403.
Execution : Proses
peletakan unsur-unsur cerita oleh penulis skenario.
404.
Executive producer :
Orang yang tidak terlibat secara teknis dalam proses pembuatan film, tetapi
tetap bertanggung jawab terhadap seluruh produksi. Biasanya menangani soal
hukum dan bisnis.
405.
Exhibitor
: Orang atau perusahaan yang memiliki
bioskop atau drive-in
atau rantai lain yang memungkinkan ditontonnya sebuah film, Teater atau drive-in yang
mempertunjukkan sebuah film.
406.
Expanded system A
television system consisting : Memperluas sistem Sebuah sistem televisi
terdiri dari peralatan dan prosedur yang memungkinkan untuk seleksi, kontrol,
merekam, playback, transmisi dan gambar dan suara televisi.
407.
Expert Power: Kekuasaan
yang berdasar pada keahlian ini , memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa
seseorang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan
informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan tertentu.
408.
Explotation film :Film
yang ditujukan untuk banyak penonton dan meraih sukses dengan menaikkan
karakter atau sifat psikologis. Film yang menampilkan kekerasan dan seks secara
ekstrem.
409.
Exposed :
Bahan baku film yang telah dipakai untuk merekam gambar. Kata “exposed” wajib
dicantumkan pada setiap can film yang telah dipakai.
410.
Exposition : Sarana,
alat atau kendaraan dari informasi background untuk sebuah peristiwa atau
cerita atau pengaturan pada cerita, termasuk permasalahan pada tokoh.
411.
Expressionism :
Distorsi realitas melalui pencahayaan, editing, kostum untuk menggambarkan perasaan
dan emosi karakter atau pembuat film.
412.
Ext. :
Eksterior. Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan; jalanan kota,
stadium, gurun, hutan, atau puncak gunung, beberapa lokasi dapat dibuat ulang
di sounstage studio namun tetap dinamakan eksterior dalam naskah.
413.
Film : Jenis kaset
film: 16:9 : askpek rasio dari ukuran layar lebar dan askpek asli dari
ukuran HD TV; 16mm : Stok film untuk produksi drama sebelum peningkatan
dari super 16.Secara kasar Secara kasar berbentuk frame 4:3. Ukuran film tidak
bisa di aplikasikan ke HD.25p : Frame
rate 1 frame rate HD menggunakan 25 gambar per detik35mm : film dengan
kulaitas terbaik yang biasanya digunakan untuk produksi film dan feature dengan
budget tinggi
414.
Extension : Catatan
tambahan yang diletakkan disebelah kanan nama karakter yang mengucapkan dialog,
misalnya off
screen.
415.
Extra :
Orang yang dipekerjakan sebagai pemain latar, misalnya sebagai salah satu orang
dalam kerumunan dalam adegan di jalan
416.
Extreme Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak sangat dekat
417.
Extreme long shot a
Extreme (ELS) : Menunjukkan objek dari jarak yang jauh.
418.
Eye Level: adalah
teknik pengambilan gambar yang sejajar dengan objek
F
419.
Fade Out,
Fade In : Efek berupa gamabr yang perlahan
hilang dan menjadi gelap (fade out) atau gambar yang muncul dari kegelapan (fade in).
Digunakan untuk menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita.
420.
Fade to : Penanda
transisi dari satu adegan utama dalam film ke adegan berikutnya untuk
menyatakan perpindahan waktu. Selain itu, dapat dipergunakan saat satu karakter
terbunuh.
421.
Fallof Slow :bertahap
menunjukkan perubahan yang sangat dari terang ke gelap dan perbedaan kecerahan
minimal antara cahaya dan bayangan daerah.
422.
False
Move : Gerakan yang tidak terencana oleh
aktor/aktris sebelum melakukan gerakan yang telah direncanakan. False Move yang
dilakukan aktor dapat memunculkan masalah dengan mengatur Dolly Grip
untuk bergerak bersama dolly dan kamera karena ia berpikir bahwa gerakan aktor
adalah isyarat untuk menggerakan kamera.
423.
Farce : Komedi riang,
menghibur dan sederhana yang kasar lucu dalam situasi yang tidak biasa.
424.
Fast falloff :
Kecepatan (derajat) dengan porsi yang ringan gambar berubah menjadi wilayah
bayang-bayang.
425.
Fast lens : Lensa
yang memungkinkan suatu jumlah yang relatif besar cahaya melewati di aperture
maksimum (jumlah minimal-stop lebih rendah). Dapat digunakan dalam kondisi
lowlight.
426.
Fast
Motion : Melakukan perfilman dengan
kecepatan dibawah standar kemudian memproyeksikan dengan kecepatan standar
untuk membuat tindakan terlihat lebih cepat dari normal. Juga menciptakan efek
masa lalu dan film bisu.
427.
Favor on : Karakter
atau tindakan yang menjadi sorotan utama dalam sebuah adegan.
428.
Feature Film : Sebelum
ini, film yang dibuat berdurasi singkat. Kemudian menjadi film panjang dan
menjadi kegemaran para penontonnya. Pada masa sekarang film didefinisikan
sebagai film berdurasi minimal 60 menit.
429.
Feature
Part : Peran yang tidak terlalu penting
untuk seorang bintang, tapi cukup besar untuk memunculkan perhatian khusus.
Biasanya dilakukan oleh aktor/aktris yang telah dikenal baik oleh penonton.
Saat ini lebih dikenal dengan Cameo.
430.
Feed Signal
transmission : Feed sinyal transmisi dari satu sumber program lain, seperti
pakan jaringan atau feed remote..
431.
FG (foreground) :
Tempat atau objek utama saat pengambilan gambar dalam sebuah adegan.
432.
Fifty-fifty
: Biasanya sudut kamera atau pengambilan
gamabr ketika dua orang aktor/aktris saling berhadapan, berbagi lensa dengan
adil. Juga disebut sebagai a two shot atau a two.
433.
Fill light Additional
light: cahaya cahaya tambahan Isi di seberang kamera dari tombol lampu untuk
menerangi area bayangan dan dengan demikian mengurangi falloff. Biasanya
dilakukan dengan lampu sorot.
434.
Film : Media untuk
merekam gambar. Gambar dibuat diatas dasar yang fleksibel dan transparanFilm
terdiri dari lapisan tipis yang mengandung emulsi peka cahaya, diatas dasar
yang fleksibel dan transparan. Emulsi sendiri terdiri dari perak halida, yaitu
senyawa yang peka cahaya.Film aksi yang
memperlihatkan tokoh protagonis pembela kebenaran.
435.
Film Clip
:Bagian pendek dari sebuah film.film dengan kualitas terbaik yang biasanya
digunakan untuk produksi film dan feature dengan budget tinggi.Film dengan alur yang kuat dan penuh
emosi
436.
Film dengan rasio lebih
lebar dari 1.33:1, yang didominasi oleh film sebelum tahun 1950. Setelah itu,
barulah sistem widescreen
mulai dipergunakan.
437.
Film
detektif/misteri, misalnya tokoh utama dalam whodunit adalah detektif yang selalu dapat memecahkan
misteri, seperti Sherlock Holmes.
438.
Film developing :
Proses pengolahan dan pemindahan gambar-gambar yang telah diambil menjadi cetak
negatif.
439.
Film festival :
Festival untuk film pendek ataupun panjang yang berlangsung selama beberapa
hari atau minggu. Dihadiri oleh para pembuat film dan karya-karyanya untuk
dinilai oleh para kritikus, mencari sorotan banyak pihak dan juga sebagai ajang
distribusi. Dua festival film yang paling terkenal adalah Sundance dan Cannes.
440.
Film Frame Counter :
Penghitung jumlah bingkai film. Pendeteksi berangka yang menunjukkan jumlah
film yang sudah terpakai.
441.
Film gauge : Ukuran
lebar film yang dipergunakan kamera, misalnya 35 mm.
442.
Film grain : Jumlah
material yang sensitif cahaya dalam emulsi film.
443.
Film
Loader : Pengisi Film. Anggota tim kamera
kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film yang belum diekspose ke dalam
magazine dan mengeluarkan film yang telah diekspose ke dalam can.
444.
Film magazine : Film
yang siap dipergunakan dalam kamera.
445.
Film making : Proses
pembuatan film.
446.
Film noir : Genre film
yang bernuansa gelap dengan karakter suram, korupsi, detektif dan sisi
kota-kota besar.
447.
Film plane : Bidang
tengah lensa film di dalam kamera.
448.
Film printing : Proses
pencetakan gambar dari negatif ke cetak positif.
449.
Film review :
Pembahasan dan penilaian mengenai kualitas film berdasarkan banyak asumsi,
fakta dan prasangka.
450.
Film stock : Ukuran
medium fisik gambar yang telah diambil.
451.
Film transparency :
Slide warna atau color reversal film, yaitu film positif yang biasa
digunakanuntuk keperluan iklan, pers, dll. Tujuannya adalah mendapatkan
ketajaman dan warna gambar yang baik.
452.
Film within a film :
Film yang menghadirkan cerita terpisah dalam film.
Film yang dibuat berdasarkan kisah nyata dengan ditambahkan beberapa informasi faktual.
Film yang di-release lebih awal dan diputar di bioskop bergengsi.
Film yang ditujukan untuk banyak penonton dan meraih sukses dengan menaikkan karakter atau sifat psikologis.
Film yang menampilkan kekerasan dan seks secara ekstrem.
Film yang mengeksploitasi hal-hal kontroversial (seks) disamarkan untuk kebutuhan medis dan dipromosikan di jalan.
Film yang dibuat berdasarkan kisah nyata dengan ditambahkan beberapa informasi faktual.
Film yang di-release lebih awal dan diputar di bioskop bergengsi.
Film yang ditujukan untuk banyak penonton dan meraih sukses dengan menaikkan karakter atau sifat psikologis.
Film yang menampilkan kekerasan dan seks secara ekstrem.
Film yang mengeksploitasi hal-hal kontroversial (seks) disamarkan untuk kebutuhan medis dan dipromosikan di jalan.
453.
Filmmakers :
Orang-orang yang berkompeten membuat film, seperti sutradara, producer, penulis
skenario dan editor.
454.
Filmographer : Pembuat
film atau orang yang mempelajari filmografi.
455.
Filter : Kaca atau
plastik yang diletakkan didepan lensa untuk menciptakan sebuah efek atau
mengubah warna gambar.
456.
Filter : Penyaring
dalam bentuk kaca (atau bahan lain yang tembus cahaya) yang mempunyai ketebalan
rata; dipasang pada ujung tabung
lensa.
lensa.
457.
Filter Camera : Filter
yang digunakan untuk kamera.
458.
Final cut : Versi
editing terakhir sebuah film sebelum diluncurkan.
459.
Final Editing : Proses
pemotongan gambar secara menyeluruh.
460.
First Assistant
Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk
pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera
(untuk kamera film)
First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya. Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya. Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
461.
First Run
: Pertama kali sebuah film dilepas ke
bioskop untuk ditonton. Saat ini lebih dikenal dengan premiere.
462.
Fish pole A suspension
: Ikan tiang Perangkat suspensi untuk mikrofon, mic terpasang ke kutub dan
diadakan selama adegan untuk periode singkat.
463.
Fishpole Boom : Sebuah
tiang ringan yang dapat digenggam dan dapat dipindahkan untuk digunakan
meletakkan mikrofon di lokasi yang sulit selama pemfilman.
464.
Fix Lens : Lensa fix,
yaitu lensa yang memiliki panjang fokus (titik api) tunggal, sudut pandangnya
tetap..
465.
Flag :Miniatur
Gobo
dari kayu lapis atau kain pada bingkai metal yang diletakkan pada century stand.
466.
Flag A thin :
Bendera Sebuah persegi panjang, lembaran tipis dari logam, plastik, atau kain
yang digunakan untuk memblokir cahaya jatuh pada daerah tertentu.
467.
Flare :Ketika
suatu obyek atau cahaya dari set memantulkan cahaya yang tidak diinginkan scara
langsung pada lensa.
468.
Flash : Lampu kilat,
yaitu jenis lampu buatan yang mampu menyediakan cahaya yang bisa dikendalikan.
469.
Flash exposure
compensation : Kompensasi pencahayaan lampu kilat, yaitu cara membuat
alternatif pencahayaan lebih atau kurang dengan menggunakan lampu kilat.
470.
Flashback
: Bagian dari cerita film yang
mengisahkan waktu periode awal, tergantung dari cerita.
471.
Flat response Measure
of a microphone’s : Flat mikrofon tanggapan Ukur kemampuan untuk
mendengar sama baiknya selama rentang frekuensi seluruh. Juga digunakan untuk
perangkat yang merekam dan memutar kembali rentang frekuensi tertentu.
472.
Floor Director :
Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara
dari master control ke studio produksi.
473.
Floor plan A diagram of
scenery and properties drawn onto a grid pattern : rencana Diagram pemandangan
dan sifat ditarik ke pola grid. Bisa juga mengacu pada suatu pola rencana.
474.
Flub :
Ketika aktor/aktris melakukan kesalahan dalam pengucapan dialog – flubbed his line
475.
Fluid Head : Landasan
pada tripod kamera yang memberikan gerakan halus untuk kamera melalui
penggunaan flywheel yang diletakkan dalam wadah berisi minyak dalam landasan
itu sendiri.
476.
Fluorescent Lamps :
Lampu neon yang menghasilkan cahaya dengan mengaktifkan tabung gas penuh untuk
mengeluarkan radiasi ultraviolet, yang menyala lapisan fosfor di dalam tabung.
477.
Focal length : Panjang
fokus Jarak dari pusat optik lensa ke permukaan depan perangkat imaging kamera
di mana gambar tersebut muncul dalam fokus dengan lensa ditetapkan pada fokus
dengan lensa ditetapkan pada tak terhingga Focal panjang diukur dalam milimeter
inci. panjang fokus yang ditunjuk.
478.
Focus : Penyelarasan
gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.
479.
Focus ring : Titik api
atau pertemuan berkas sinar/cahaya melalui lensa setelah berbias atau
dipantulkan.
480.
Focus :
Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek
aslinya.
481.
Fog Maker
: Menggunakan cairan khusus sehingga fog
maker dapat memunculkan efek kabut, asap, efek kabur (blur), dan kelembaban.
Dengan menggunakan cairan jenis lain maka dapat digunakan untuk menghilangkan
kabur yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran kecil, mesin yang dapat
digenggam atau mesin besar yang diletakkan di kereta.
482.
Foil : Membandingkan
tokoh-tokoh utama sebagai cara untuk menyorot tokoh lebih dalam.
483.
Foley artist/editor :
Orang yang menangani proses editing efek suara.
484.
Follow Focus : Perubahan
fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan fokus pada aktor/aktris yang
bergerak mendekati atau menjahui kamera. Biasanya menjadi tugas first assistant
cameraman.
485.
Follow
Shots : Pengambilan gambar dengan kamera
bergerak memutar untuk mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan.
486.
Follow spot Powerful
special effects : spot efek khusus Powerfull sorotan digunakan terutama untuk
mensimulasikan efek panggung teater. Ini umumnya mengikuti tindakan, seperti
penari, es skaters, atau penyanyi tunggal bergerak di depan sebuah tirai
panggung.
487.
Follow spot Powerful
special effects : spot efek khusus Powerfull sorotan digunakan terutama untuk
mensimulasikan efek panggung teater. Ini umumnya mengikuti tindakan, seperti
penari, es skaters, atau penyanyi tunggal bergerak di depan sebuah tirai
panggung.
488.
Follow up : Karya film
yang dibuat mengikuti film sebelumnya.
489.
Follow up : Karya film
yang dibuat mengikuti film sebelumnya.
490.
Foot candle (fc) :
Satuan pengukuran pencahayaan, atau jumlah cahaya yang jatuh pada objek.
491.
Footage : Gambar –
gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
492.
Footage
Counter : Alat penghitung yang berada pada
kamera untuk tetap dapat mengikuti jumlah film yang telah diekspose.
493.
For your consideration
: Cara yang dipakai untuk studio film dalam mempromosikan film-film yang pantas
mendapatkan Oscar, khususnya pada film-film indie ataupun film-film yang kurang
terkenal.
494.
Foreground : Latar
depan.
495.
Foreign film : Film
yang diproduksi oleh negara lain dan mmempergunaakan bahasa lain.
496.
Four
Walled Set : Sebuah set yang
memiliki 4 dinding bukan 3 seperti biasanya. Keempat dinding menutup area aksi
secara sempurna namun mungkin dapat dipindahkan untuk memungkinkan pergerakan
cahaya dan kamera selama melakukan pengambilan gambar.
497.
Fourth wall :
Perkenalan diri yang dilakukan penulis dalam scenario
498.
FPS : singkatan dari
frame persecnd, yaitu satuan pengambilan gambar dalam gambar per detik.
499.
Frame per
Second (fps) : Sebuah film 35mm
berputar dalam kamera dengan kecepatan normal menghasilkan 24 frame perdetiknya
sehingga bila banyak frame yang diputar tiap detiknya aksi dari subyek akan
diperlambat ketika diproyeksikan dalam kecepatan normal. Bila lebih sedikit
dari 24 frame yang diputar maka aksi tampat dipercepat bila diproyeksikan
dengan kecepatan normal.
500.
Freelancer
: Orang yang tidak terikat kontrak dengan
produser atau perusahaan manapun.
Berbagi itu indah :)
Komentar