Postingan

Adab Bercanda dalam Islam

Bercanda atau bersenda gurau adalah salah satu bumbu dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat. Ia terkadang diperlukan untuk menghilangkan kejenuhan dan menciptakan keakraban, namun tentunya bila disajikan dengan bagus sesuai porsinya dan melihat kondisi yang ada. Sebab, setiap tempat dan suasana memang ada bahasa yang tepat untuk diutarakan. Khalil bin Ahmad berkata, “Manusia dalam penjara (terkekang) apabila tidak saling bercanda.” Pada suatu hari, al-Imam asy-Sya’bi rahimahullah bercanda, maka ada orang yang menegurnya dengan mengatakan, “Wahai Abu ‘Amr (kuniah al-Imam asy-Sya’bi, -red.), apakah kamu bercanda?” Beliau menjawab, “Seandainya tidak seperti ini, kita akan mati karena bersedih.” (al-Adab asy-Syar’iyah, 2/214) Namun, jika sendau gurau ini tidak dikemas dengan baik dan menabrak norma-norma agama, bisa jadi akan memunculkan bibit permusuhan, sakit hati, dan trauma berkepanjangan. Pada dasarnya, bercanda hukumnya ...

BERPENGHASILAN 15 MILYAR PER HARI -- Siapakah Dia ?

Diantara mereka tidak tampak oleh pandangan manusia. Tersembunyi bak mutiara putih di dasar lautan. Bismillah... Seperti biasa setiap malam rabu ada kajian kitab Umdatul Ahkam bersama Syaikh Abdurrazaq bin Abdulmuhsin al Abbad di salah satu masjid yang terletak distrik Urwah, Madinah Al-Munawwarah. Seusai kajian kami diundang makan malam oleh salah seorang jamaah yang juga ikut hadir di majlis Syaikh Abdurrazaq malam itu. Kami pun beranjak pergi ke kediaman beliau yang tak begitu jauh dari masjid. Sesampainya kami di rumah beliau, kami disambut ramah oleh tuan rumah. Beliau dan putra-putra beliau berdiri di dekat pintu masuk untuk menyambut para tamu undangan dengan penuh keakraban. Rumah itu cukup mewah, semua lantai tertutup permadani yang empuk. Kursi-kursi tamu berjejer rapi dan tampak istimewa, seperti di aula seminar. Wangi bukhur (wewangian ruangan khas Arab) yang semerbak menambah kenyamanan di ruangan itu. Tak lama kemudian datanglah putra-putra beliau membawa teko be...

Diambang Kematian

Kematian dapat mengintai dimana-mana, maka ingatlah Allah سبحانه و تعالى, dan bertaubatlah. Sekedar sharing aja ya. Pertama kali saya kerja, itu dari jakarta selatan ke jakarta barat. Jadi dari ujung ke ujung. Hari pertama saya pulang kerja jam 6, perkiraan sampai rumah jam 8. Tapi karena saya ketiduran waktu di busway PIK-monas jadi malah sampai PIK pukul delapan malam. Subhanallah, saya nggak ngerti kenapa bisa di PIK, karena dari halte bandengan itu hanya satu arah, dan saya kira busway itu menuju monas, ternyata tidak-_-. Disitu saya naik busway yg sama lagi untuk menuju monas. Tapi khawatir saya tertidur lagi, jadi saya turun di halte fatahillah untuk shalat, di sekitar kotu. Setelah itu saya jalan menuju halte kota, tapi saat di jalan raya saya melihat pawai obor. Ramai dan lama sekalii. Saya khawatir kehabisan busway Kota-blok m. Karena saya lihat jam sudah menunjukan pukul 21.00, saya menunggu sekitar set...

PUASA SEJATI

Dikisahkan pada suatu hari Imam Ahmad Ibnu Hanbal rahimahullāh sedang berpuasa. Menjelang berbuka dengan 2 potong roti kering, datanglah seorang pengemis ke rumah beliau untuk meminta-minta. Imam Ahmad merasa iba dengan pengemis tersebut. Apa yang dilakukan oleh Imam Ahmad? Ternyata 2 potong roti kering yang beliau siapkan untuk berbuka puasa diberikan semuanya ke pengemis tersebut sehingga tidak ada makanan tersisa di dalam rumah beliau. Lantas beliau berbuka dengan apa? Beliau berbuka dengan segelas air putih dan keesokan harinya bersahurpun dengan segelas air putih. Luar biasa bukan? Begitulah sosok orang-orang yang puasanya telah mempengaruhi perilaku kesehariannya. Dan puasa bagaimanakah yang akan mempengaruhi perilaku seorang hamba? Yaitu puasa yang bukan sembarang puasa yaitu PUASA SEJATI. Apakah PUASA SEJATI itu? Puasa sejati bukanlah hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi makna puasa lebih luas dari itu. Sebagaimana yang diisyaratkan ol...

Antara Israf dan Mubazir

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, Msc حفظه الله تعالى. Antara israf (berlebih-lebihan) dan mubazir atau tabzir (boros) punya perbedaan walau terlihat kadang sama. Ada ulama yang mengatakan keduanya berbeda, seperti Ibnu ‘Abidin, الإسراف: صرف الشيء فيما ينبغي زائداً على ما ينبغي، والتبذير: صرف الشيء فيما لا ينبغي “Israf adalah memanfaatkan sesuatu sepantasnya namun sudah berlebihan dari yang pantas. Tabzir (mubazir) adalah memanfaatkan sesuatu pada sesuatu yang tidak pantas.” Contoh: Untuk...

Rindu Dirimu yang Dulu

Ingatlah ketika pertamakali kita dihujat mereka dikala kita ingin berubah. Sakit rasanya, namun aku bahagia karena kita berpeluk walau dalam tanggisan. Ingatlah ketika kita di bilang sok suci, sedih rasanya, namun senyum ini kembali terukir karena kita berusaha sabar dan ikhlas. Ingatlah ketika banyak teman kita yang ghibah, risau rasanya, namun kita menghindari mereka karena-Nya Ingatlah ketika kala itu banyaknya fitnah lelaki yang menghampiri, gundah rasanya, namun kita berusaha menundukan pandangan darinya. Dan aku ingat sekali ukhti... Saat kita saling merangkul.. Kemudian kamu berkata "terimakasih kalian mau jadi teman hijrah ku, senang deh" MasyaAllah.. Kebahagiaan terasa sempurna dengan kebersaaan, rasanya tak ingin melepaskan dekapan itu. Tapi sekarang beda, ternyata hijrah itu mudah dan yang sulit itu adalah istiqamah.. Karena sesungguhnya hal terberat yang harus kita lakukan itu bukanlah memilih tapi bertahan pada pilihan.. Setiap orang berhak memilih j...

Jin Qorin

Pertanyaan: Assalamu’alaikum Apa jin qorin itu? Apakah dia itu setan? Apakah jin qorin itu adalah perilaku yang selalu buruk? Mohon penjelasannya. Terima kasih wassalamu’alaikum Dari: Risa Anggita Jawaban: Siapa itu Qorin? Qorin adalah jin yang ditugasi untuk mendampingi setiap manusia dengan tugas menggoda dan menyesatkannya. Karena itu, qorin termasuk setan dari kalangan jin. Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya, “Apa itu qorin?” Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Sebagaimana yang Allah firmankan, الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِ...

Ghibah Tidak Selalu dengan Perkataan, Bisa Juga dengan Isyarat

Creator; Raehanul Bahraen Telah jelas pada ayat surat Al-Hujurat  bahwa kita dilarang keras ghibah terhadap saudara sendiri. Perumpamaan yang sangat jelek yaitu makan daging mayat saudara sendiri.[1] Ghibah membuat pelakunya “bangkrut” di akhirat karena akan bagi-bagi pahala kepada yang dighibahi bahkan habislah pahala dihari kiamat kelak. Ternyata ghibah tidak selalu dengan perkataan, tetapi bisa juga dengan: ■ Isyarat atau dengan perkataan tidak langsung tetapi pendengar tahu siapa orang yang dimaksud, meski tanpa menyebut nama. ■ Meniru-niru perbuatannya dengan maksud menghina, misalnya meniru-niru orang pincang, meniru-niru ucapan orang yang “keseleo lidah/khilaf” untuk menghina Contoh ghibah dengan isyarat sebagaimana teguran Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepasa ‘Aisyah yang memberikan kode-kode bahwa Shafiyah itu pendek dan maksudnya adalah ingin ghibah ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِ...